Apa itu Program Indonesia Sehat atau yang sering disebut dengan PIS PK?


Assalamu’alaikum! Hallo sobat Yuma apa kabar? Alhamdulillah semoga sehat selalu yah. Pada artikel kali ini, Yuma akan berbagi informasi mengenai Program Indonesia Sehat dengan Pendeketan Keluarga atau lebih sering disebut dengan PISPK. Hayoooo siapa yang tahu atau pernah denger? Hehe sama kaya Yuma nih baru tahu kalau  Program Indonesia Sehat merupakan salah satu Agenda ke-5 Nawa Cita loh, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Nah baru tahu kan yuk simak artikel dibawah ini untuk tahu lebih lanjut, cekidot!!!

Logo PISPK



Berdasarkan dari website Kementerian Kesehatan bahwa Program Indonesia Sehat merupakan program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.

Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPMJN 2015-2019, yaitu : 

  1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak  
  2. Meningkatnya pengendalian penyakit 
  3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan 
  4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan 
  5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin 
  6. Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu :
  1. Penerapan paradigma sehat
  2. Penguatan pelayanan kesehatan
  3. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Yang dimaksud dengan  keluarga yaitu terdiri dari ayah, ibu dan anak, apabila di dalam suatu rumah tangga terdapat kakek, nenek atau individu lainnya maka rumah tangga tersebut dinyatakan lebih dari satu keluarga. Berikut adalah 12 indikator utama tersebut :
  1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
  2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
  3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
  4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) ekslusif
  5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
  6. Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
  7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
  8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak terlantarkan
  9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
  10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
  11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 
  12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan Jambah sehat

Forum komunikasi yang digunakan untuk kontak dengan keluarga dapat dilakukan berupa kunjungan ke rumah-rumah keluarga yang berada di wilayah puskesmas dan Diskusi Kelompok Terarah (DKT) atau sering dikenal dengan Fokus Group Discussion (FGD). Sedangkan keterlibatan tenaganya teridiri dari kader-kader kesehatan, seperti kader Posyandu, kader Posbindu, kader Poskestran dan kader PKK selain itu juga juga bisa dilakukan oleh organisasi masyarakat setempat, seperti pengurus PKK, pengurus Karang Taruna, pengelola pengajian dan lain-lain.

Berdasarkan hasil wawancara Yuma kepada salah satu pekerja di Puskesmas Kabupaten Tangerang yang memiliki profesi sebagai Promosi Kesehatan dan sebagai Koor dari Program Indonesia Sehat mengatakan bahwa masih banyak kendala dalam menjalankan program tersebut. Seperti kekurangan tenaga dalam melakukan pendataan Kartu Keluarga (KK) ke rumah-rumah masyarakat, karena Puskemas mendata 6 Desa yang berada di wilayah Pukesmas tersebut. Dalam 1 Desa bisa mencapai 2.300 Kartu Keluarga (KK) per Desa. Pendataan Kartu Keluarga (KK) dilakukan oleh petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas dan Kader. Koor Program Indonesia Sehat juga mengalami kendala pada saat melakukan penginputan data Kartu Keluarga (KK) masyarakat, seperti kurangnya tenaga dalam melakukan penginputan dan website yang sering mengalami masalah.

Hasil dari pendataan tersebut banyak sekali masyarakat yang masih melakukan Buang Air Besar (BAB)  sembarangan, mencuci pakaian, alat makan, lauk pauk mentah yang dicuci tidak menggunakan air bersih, banyak masyarakat yang tidak memiliki kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), masih banyak anggota keluarga yang merokok dan lain-lain. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pekerja Puskesmas memberikan penyuluhan kepada masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan yang masyarakat hadapi.

Sedikit penjelasan dari Yuma mengenai Program Indonesia Sehat dengan Pendeketan Keluarga (PISPK), semoga informasi yang Yuma berikan bermanfaat untuk kalian semua. Terima kasih sobat Yuma yang selalu membaca artikel-artikel Yuma, jangan bosan-bosan yah hehe.


3 komentar: